Jerman kalah di laga hidup dan mati mereka. Bertanding melawan Korea Selatan di Kazan Arena pada Rabu (27/6/2018), Jerman menuai kekalahan dengan skor 0-2. Kedua gol lahir di injury time. Yang pertama, di menit 90+1 oleh Young-Gwon Kim. Yang kedua, di menit 90+6 oleh Son Heung Min.
Di satu sisi, frasa hidup dan mati terkesan berlebihan. Apa pun hasil akhirnya, tak ada yang benar-benar mati karenanya. Tapi, kita membicarakan Jerman yang sama. Yang memenangi Piala Dunia 2014, yang sebelumnya sudah tiga kali mengangkat trofi Piala Dunia.
Joachim Loew membuktikan bahwa ia memang bukan sosok statis. Perubahan skuat kembali dilakukannya di laga ini. Berbeda dengan laga melawan Swedia, ia kembali memainkan Mesut Oezil sejak menit pertama.
Begitu pula dengan Mats Hummels. Bila di pertandingan kedua posisinya digantikan oleh Antonio Ruediger, kali ini ia bermain sejak awal. Rupanya, cedera sudah menyingkir dari sosok berusia 29 tahun ini.
Shin Tae-Yong tetap setia mengusung skema dasar 4-4-2. Menyoal skuat yang turun sejak awal, sang nakhoda taktik juga melakukan beberapa perubahan. Di pertandingan terakhir mereka di Rusia tahun ini, Son Heung-min juga mengemban tanggung jawab sebagai kapten.
Secara garis besar, menit-menit awal pertandingan menunjukkan permainan ofensif Korea Selatan. Penguasaan bola hingga menit 25 masih dimenangi oleh Jerman. Namun, belum sampai setengah jam, Tim Negeri Ginseng sudah melepaskan tiga tembakan, dengan dua di antaranya mengarah ke gawang.
Horor bagi kubu Jerman menunjukkan batang hidungnya pada menit 19 dalam rupa tendangan bebas langsung Woo Young-Jung. Sepakannya yang mengarah ke tengah gawang itu memang bisa digagalkan oleh Manuel Neuer.
Namun, entah karena kondisi bola atau manuver yang kurang tepat, bola tadi seperti tergelincir dari tangan Neuer sehingga bisa kembali dikonversi tim besutan Tae-Yong menjadi satu tembakan ke arah gawang. Keberuntungan masih menjadi teman karib Neuer. Gawangnya masih selamat dari kebobolan dini.
Jerman membangun serangannya dengan sabar. Hal ini ditunjukkan dengan penguasaan bola dan banyaknya umpan yang dilepaskan di paruh pertama. Saat laga berjalan 38 menit, Jerman sudah membukukan 258 umpan (akurasi 90%), sedangkan Korea Selatan hanya 68. Kesabaran itu mulai bertuah pada menit 39.
Meneruskan umpan yang dikirimkan oleh Timo Werner, Hummels melesakkan tembakan ke arah gawang. Walau masih bisa diantisipasi oleh kiper Korea Selatan, Hyun-Woo Cho, manuver ini cukup merepotkan lini pertahanan lawan. Dominasi penguasaan bola Jerman di sepanjang babak pertama belum berujung pada hasil yang memuaskan. Laga babak pertama berakhir dengan kedudukan imbang 0-0.
Babak kedua baru berjalan dua menit, Jerman mulai mengancam gawang Korea Selatan. Membangun serangan dengan menyisir area sayap kanan, Joshua Kimmich mengirimkan bola kepada Leon Goretzka yang diteruskan dengan sundulan ke arah gawang. Sayangnya, kiper Korea Selatan masih terlalu tangguh untuk ditaklukkan.
Tembok pertahanan yang kokoh menjadi senjata pamungkas Korea Selatan di awal-awal babak kedua. Setiap penyerang Jerman memasuki kotak penalti, dua sampai tiga orang pemain Korea Selatan akan mengepung. Akibatnya, Jerman yang cenderung melepaskan tembakan jarak dekat digempur kebuntuan.
Di menit 58, Loew menarik Sami Khedira dan menggantinya dengan Mario Goetze. Lima menit kemudian, giliran Goretzka yang ditarik dan Thomas Mueller yang dimasukkan. Strategi Loew cukup meyakinkan. Setelah keduanya masuk, gempuran serangan Jerman jauh lebih mengancam.
Namun, Korea Selatan juga tak menyerah. Di menit 77, Son Heung-Min bisa saja mencetak gol pertama. Berpenetrasi dari lapangan tengah, penggawa Tottenham Hotspur ini melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sayangnya, bola terlalu melebar ke kanan gawang Neuer. Korea Selatan kembali gigit jari.
Situasi makin pelik dan menegangkan untuk Jerman. Di menit 85, mereka benar-benar punya peluang. Bola yang dikirimkan oleh Oezil lewat tendangan bebas diteruskan oleh Hummels lewat sundulan. Yang disayangkan sundulannya ini melambung terlalu tinggi dan hanya melewati mistar gawang.
Horor kembali datang di injury time. Tendangan Young-Gwon Kim merobek gawang Jerman. Namun, hakim garis menganulir karena offside. Horor bagi Jerman tak berhenti seketika. Meninjau VAR, wasit malah mengesahkan gol tersebut. Keunggulan 1-0 di injury time untuk Korea Selatan.
Mimpi buruk mereka menjadi nyata. Di menit 96, Neuer meninggalkan gawangnya. Tak butuh upaya berlebih, Son Heung Min berhasil menceploskan gol kedua. Jerman, apa boleh bikin, benar-benar tak lolos dari fase grup.